Kamis, 05 Februari 2009

what a very beautiful life


Tadi pagi, gw denger berita. Salah seorang anggota DPRD dari salah satu Partai Islam terkena razia di panti pijat. Beritanya silahkan cari sendiri. Gw bingung mau ketawa atau mau sedih. Dia meminta maaf sambil menangis. Menyesal.

Flashback.

Jadi teringat saat masa-masa dulu. Nyaris semua orang menuding gw-lah yang gak bener. Dan gw masih tetap bertahan untuk gak bilang apa alasannya. Ama siapapun.

Dan lucu, kalau orang pada nanya, siapa? Rifa sama Yuni? Yuninya akhwat bukan? Bukan? Pantesan... WAKAKAKAKA.. gw memang bukan "akhwat", dan gak mau disebut akhwat :P

"Maza ikut siapa? Ikut abinya aja. Nanti kalau ikut uminya khawatir bandel." OMG, WOTDEHEL!

Yah, orang selalu memandang orang lain hanya dari kulit luarnya saja. Apa kita harus menceritakan kisah kehidupan dengan mendetail kepada semua orang demi pembelaan diri? Bahkan bila itu adalah sebuah aib bagi orang lain? Apa mereka akan selamanya peduli? Enggak juga kan? Paling ujung-ujungnya malah ngegosipin juga di belakang. So, sampai detik ini, gw memilih diam. Tersenyum penuh arti dan bilang, "adaaaaaa ajah" terserah deh, gw bahagia dengan kehidupan gw. Habis perkara.

Dan mungkin gw goblok. Ama nyokap sendiri pun gak cerita. Yah, buat apaan juga kan? Eh, ujung-ujungnya, semua keluarga gw pada belain dia juga. WAKAKAKAKA...

Setress? Oh, DEPRESI!

Di titik itulah, gw bener-bener ngerasa gak punya apa-apa dan siapa-siapa.

Jadi inget, malem-malem, hujan, pulang dari rumah kakak, nyetir sambil nangis, gw bilang gini, "Ya Allah, mengapa Engkau memberikan semua ini kepadaku? Andaikan Engkau menghendaki kebaikan, maka kebaikan itu akan datang dalam sekali kedipan. Tapi kenapa ya Allah? Kenapa?"

Ya kan, segalanya mudah bagi Allah. Baik atau buruk, hidup kita berada di tangannya. Semua pasti ada hikmahnya, yakin. Jadilah gw sambil nangis dan sesek napas bilang gini, "Bila ini semua memang kehendakMu, yang menjadikanMu ridho kepadaku, maka Ya Allah.., akupun ridho atas takdirMu..."

Ridho atas apa yang begitu menyakitkan, mantap nian rasanya sodara-sodara. Nangis, tapi legaaaaaa banget. Setelah kesulitan ada kemudahan. Setelah kesulitan ada kemudahan. Setelah kesulitan ada kemudahan.

Gw keluar dari kerja dan akhirnya menyetujui keputusan hak asuh Maza.

Saat itu, gw bilang sama Allah. "Ya Allah, aku tidak punya siapa-siapa, tidak suami, tidak anak, tidak keluarga yang mendukung, tidak teman-teman tempat berbagi, aku juga tidak punya harta, tidak punya apa-apa. Aku hanya punya Engkau ya Allah.. Kelak bila aku harus mati, tidak ada sesuatu apapun yang akan memberatkan kepergianku dari dunia ini." Bahkan sebuah harapan. Jadi nih, mustinya sih, kalau entaran kita mau mati, kita bakal senyum sambil bilang, "this is the time? i've been waiting for so long.. let's go.. time to see You there.."

Tapi gapapa, kalem mamen. Allah gak pernah dzalim ama kita kan? Pelan-pelan, semua orang bisa melihat kondisi yang sebenarnya. Gak perlu ngomong juga nanti orang-orang bisa menilai sendiri. Dan gw gak pernah heboh sok keliatan menderita atau apaaaa gitu. Nyantei aja. Menebar senyuman sama semua orang.

Tante gw bilang, "Orang lain mah nangis mikirin kamu, kamunya sendiri mah malah ketawa-ketawa!" WAKAKAKAKA... biarin atuh ih, hidup terlalu indah, sayang kalau sedih terus, entar cepet tua.. :D Nanti juga ada saatnya kebahagiaan itu datang.

Dan bahkan yah, kebanyakan orang-orang pada gak tau kejadian itu. Sodara, temen, tetangga.. Keren emang jadi orang yang memiliki kehidupan misterius.. setelah bertahun-tahun barulah mereka pada tau.. dan saat itu? Wew, beritanya udah keburu basi duluan =)) =)) Eh, eh, malah keknya ada yang sampai sekarang belom tau, bujudddd basi bener ah lo! =)) =))

Akhirnyaaaa, Maza ama gw juga. *nyengir lebar* Kalem kalem menghasilkan. wkwkwk.. Udahlah, gak penting kenapa dan bagaimana bisa begitu.. aib gw sendiri juga banyak, buat apa buka aib orang lain :D :D

gw udah terbiasa dipandang rendah sama orang-orang. No Probs. Siapa gw juga by the way kepengen keliatan baik di mata orang lain. pret! =))

Saat para "akhwat-akhwat" itu memandang gw dengan tatapan "terpesona" dari atas ke bawah, gw hanya bisa tersenyum manis dan bilang, "Hai Teh, ada apa dengan saya? ada yang salah?" Dan dia akan cenghok dengan malunya. WAKAKAKAKA..

Pernah liat Ustadz salah? Pernah liat orang yang terlihat hina hatinya begitu bersih? Pernah denger cerita Rasulullah tentang orang yang terlihat baik ternyata buruk dan orang yang terlihat buruk ternyata baik?

Ah ya. Ustadz juga manusia. Sama dengan kita. Gw, elo, dia, mereka, siapapun sama. Seperti apapun baik, jahat, miskin, kaya, apapunlah, capek gw, SAMA! EQUAL! Yang membedakan hanya takwa, dan itu bukan area penilaian kita.

Pelajaran yang didapat is:

Jangan pernah menganggap siapapun lebih baik dari kita.
maka, kitapun
Tidak akan pernah menganggap siapapun lebih buruk dari kita.

Gak usah bungkuk-bungkuk ama bos
maka, kitapun
Gak akan nunjuk-nujuk ama office boy

Jadi, gw hanya bisa diam. Saat orang-orang begitu mengelu-elukan seorang Trainer secara berlebihan. Lucu deh. Dan juga hanya bisa diam, saat nonton berita di tivi tentang anggota DPRD itu. Miris.

Hidup, seringkali terlalu lucu untuk sekedar ditertawakan. Dan seringkali terlalu miris untuk sekedar ditangisi. Dan gw, seringkali terdiam saat menyaksikan keduanya.

What a very beautiful life i have.
Alhamdulillaaaah~..


Jangan berlebihan akan sesuatu. Sebaik-baik perkara adalah [s]anak tengah[/s] yang ditengah-tengah. Lebai itu dilarang sodara-sodara =)) =)) *ditabok*

1 komentar:

Rere mengatakan...

Gak usah bungkuk-bungkuk ama bos maka, kitapun gak akan nunjuk-nujuk ama office boy << setuju teh!