Rabu, 24 Desember 2008

Katarsis

Tadi gw pidgin-an ama Mbak Ning. Si Mrs. Mn tea. heuheu..

Dia penasaran, melihat aer muka saya akhir-akhir ini, dia pengen saya curhat ama dia.


(3:51:34 PM) Nining Person: Assalamu'alaikum...
(3:51:37 PM) Nining Person: teh...
(3:53:45 PM) Yuni@Audit: iya?
(3:54:12 PM) Nining Person: saya sedang menunggu untuk menjadi 'sahabat' teteh...
(3:54:47 PM) Nining Person: he he he
(3:58:07 PM) Yuni@Audit: wahahahahahaha....
(3:58:15 PM) Nining Person: kok ketawa?
(3:58:17 PM) Yuni@Audit: masalah nyaris terpecahkan Mbak Ning..
(3:58:28 PM) Yuni@Audit: hanya saja, kepala saya sakitnya muinta ampyuuunnn...
(3:59:04 PM) Nining Person: saya bukannya sok jagoan or pahlawan kesiangan lho...he he he
(3:59:16 PM) Yuni@Audit: iya enggak kok Mbak hihihi...
(3:59:25 PM) Yuni@Audit: emang bisa ya cerita lewat pidgin?
(3:59:59 PM) Nining Person: bisa...
(4:00:40 PM) Nining Person: lebih ok, sih ngobrol langsung..
(4:00:52 PM) Yuni@Audit: memang.. hihihi
(4:05:51 PM) Nining Person: saya merasakan, dinamika psikisnya teh uni.... hebat deh...
(4:06:26 PM) Yuni@Audit: emang. wakakakakakaka
(4:06:37 PM) Yuni@Audit: dinamika psikis yang gimana tea Mbak? *gubrak*
(4:06:57 PM) Nining Person: moga2, teteh ngga bilang "sok tau..." he he he
(4:07:59 PM) Nining Person: ya, dengan berputra maza, sendirian, ada tekanan-tekanan dari mana-mana...teh uni hebat deh
(4:08:38 PM) Yuni@Audit: iyaaaa... ini juga kemaren2 udah pengen mati aja.. wahahahahah
(4:09:02 PM) Nining Person: hmmmm tteh...
(4:09:53 PM) Yuni@Audit: ya? :D
(4:10:31 PM) Nining Person: bahasanya kok pengen mati?
(4:10:52 PM) Yuni@Audit: itu hiperbolanya Teh.. hihihi...
(4:10:56 PM) Yuni@Audit: bahasa lebaynya :D

(4:11:03 PM) Nining Person: he he
(4:11:32 PM) Nining Person: kapan aja, ning bisa kok untuk jadi temen ngobrol teteh...deu...
(4:11:50 PM) Yuni@Audit: deuuuu...
(4:12:01 PM) Yuni@Audit: saya gak biasa curhat benernya... heuheu..
(4:12:23 PM) Nining Person: teh, orang lain mah, mencari-cari waktu dengan saya untuk ngobrol lho... kayak bu tia...yee ge-er...
(4:12:51 PM) Nining Person: katarsisnya ke mana? katarsisi itu peluapannya ke mana?
(4:13:17 PM) Nining Person: nih, teh rani nongol untuk curhat...he he he

(4:34:21 PM) Yuni@Audit: ngomong2, saya belom bales salamnya.. Wa'alaikumsalaam.. =))


Itulah.. gw penasaran dengan kata Katarsis.
Dalam kamus bahasa Indonesia, Katarsis dalam artian psychology adalah :
1. Cara pengobatan orang yang berpenyakit saraf dengan membiarkannya menuangkan segala isi hatinya dengan bebas.
2. Kelegaan emosional setelah mengalami ketegangan dan pertikaian batin akibat suatu lakuan dramatis.
3. Kata Pak Nanang tetangga sebelah: Menerima curhatan dari mana-mana tapi sendirinya gak pernah curhat ama siapa-siapa..

Gw, antara pengen ngakak dan terdiam.

Ah, yaaaa... Bohong kalau kita gak ingin berbagi. Ternyata, katanya lagi, pemecahan masalah terkadang datang begitu saja saat kita bercerita. Ada teori yang berpendapat, bahwa kita hanya butuh didengarkan. Tidak membutuhkan solusi atau bantuan apapun. Hanya butuh didengarkan. Hmm, dan mungkin dimengerti dan diterima oleh orang lain juga kali yah?

Itulah kenapa kita terkadang gak mau cerita, karena ternyata, sebahagian dari diri kita takut bila ternyata apa yang kita alami tidak dapat dimengerti dan diterima oleh orang lain. Biasanya, timbul kekecewaan, setelah cerita, cara pandang orang lain terhadap kita menjadi berbeda.

Tapi, saya lebih setuju jawaban dari Teh Bebei. Credit sekali lagi buat Teh Bebei, i luv you Teh..

Melepaskan semua beban dengan berdiam, menangis, bercerita, atau apapun. Reborn bahasa kerennya mah. Nah, terus gw kek kucing dong, punya nyawa sembilan. Mati, idup lagi, mati, idup lagi, mati, idup lagi, terus ampe sembilan kali =)) Naudzubillah. Jangan atuh ah.

Yah guys, teuteup, mengutip apa yang Mama bilang (i luv you Mam) gak semua harus kita ceritakan, ada hal-hal yang sebaiknya disimpan sendiri. But Mam, so sorry, sampai sekarang memang demikian adanya, even ama Mama sendiri, gak cerita jadinya, hahaha. Tapi gw berharap, suatu hari nanti, bisa memiliki seseorang, yang akan berbagi seluruh hidup dengannya. Saat gw mati, ada kehidupan dia yang gw bawa mati. Dan saat dia mati, ada kehidupan gw yang dia bawa mati.

Jah, ngeri amat yah =)) =)) =)) ya gitulah pokonya mah =)) =)) Gw juga jadi serem sendiri. Ahahahahahahaaa...

Assalamu'alaikum.

Selasa, 16 Desember 2008

Dari Patkay, Sampai Emak

Gw lagi mayan stress. Kepala sakit dan puyeng.
Dan tiba-tiba, cetingan gw dengan Teh BebeiOke menyebabkan gw terbahak-bahak nista.
Berikut cuplikannya:

yuni ihsan: cinta, deritanya tiada akhir... << credit to patkay

beina prafantya: hahahaha

yuni ihsan: patkay teh siapa sih? namanya sering disebut2
yuni ihsan: =))

beina prafantya: har ...
beina prafantya: dia itu siluman babi
beina prafantya: hihihi

yuni ihsan: yg di?

beina prafantya: hanya ada dua yang ada di kepalanya: wanita dan makanan
beina prafantya: yang di monkey king
beina prafantya: kera sakti

yuni ihsan: trus? trus?

beina prafantya: mangkiking

yuni ihsan: oh =))

beina prafantya: hei ... eta tong gogoleran geura ... cengkat, bageur... yap ...

yuni ihsan: gogoleran bari tuang pilus raos emaak..

beina prafantya: har ...
beina prafantya: geura bisi kabesekan atuh, menak ... ulah ah
beina prafantya: hawatos ...
beina prafantya: (gaya emak2 pake kebaya, pake kaen, rambut digelung ... rada bodas, bau PPO)

yuni ihsan: =)) =))

beina prafantya: tuh geura
beina prafantya: kalah gogoleran duaan
beina prafantya: merang, ieuh ... sok geura ku emak diciwit

Wahahahahahahaha.. Teh Bebei, orang Padang pengkhianat! Ituh, meni jadi sundanis pisan =)) =))

Credit segede alaihim buat Teh Bebei, yang status dan cetingannya selalu menyegarkan.
Sekian pemirsa, dan terima kasih. ...:D...

Minggu, 14 Desember 2008

Ujian Hidup

Hari ini, gw merasakan lagi "getaran" itu. Getaran yang bikin aer mata pengen keluar dengan nistanya. I hate that :| Gw dihadapkan pada sebuah situasi dimana harus menerima situasi itu dengan senang hati padahal gw gak mau berada di situasi itu sama sekali. Gw gak mau posisi itu, dan bekerja bersama dengan orang itu. Bukan apa-apa, bukan gw gak simpatik, sama sekali enggak. Gw cuman ngebayangin akan sangat setress saat di posisi itu. Ya Allah, haruskah? Haruskah berhenti melangkah? (halah, kek kata-kata mutiara jaman SD dulu buatan Harvest:|)

Saking enggak maunya, gw langsung berpikir untuk resign. Dan, bos gw "ngambek" dan langsung menasehati gw panjang lebar. Dia ngomong tentang ujian. Tentang antara "kemampuan" dan "kemauan". Tentang, bahwa, gw musti begini dan begitu. Kita ngobrol pada akhirnya. Dan aer mata gw semakin mendesak. Gak ada pilihankah? Pak, kondisi psikis saya masih jelek. Depresi saya baru aja menguap sedikit-sedikit, saya gak mau stress Pak, saya takut bunuh diri. *lebai itu sama sekali bukan ibadah*

Entahlah, banyak orang yang beban hidupnya lebih besar dari gw pastinya. So, kenapa gw musti merasa paling mendiang merana di dunia ini? Kenapa gw gak bersyukur hanya merasakan stress sebegini doang? Gw bukannya orang yang mau ngambil aer aja musti naek turun gunung kan? Kehidupan gw bahagia. Gw punya banyak hal yang orang lain gak punya. Gw punya ortu, punya Maza, sahabat, kerjaan, bahkan, gw punya kalian semua. Temen net gw. Dan masih banyak lagi. Bahkan gw punya henpon baru *apa coba?*. So, kurang apalagi? Gak mungkin kan kehidupan kita akan bener-bener "sempurna". Dengan segala warnanya, justru malah menjadi lebih indah :|

Oke, mungkin ini ujian kehidupan yang musti gw lalui dengan kondisi "aware". Dan gw gak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang seharusnya gw syukuri. Yup, ternyata, gw masih belum berpikir "dewasa". Gw masih pengen seenaknya sendiri aja. Gw masih egois memandang hidup. Masak ya gw gitu-gitu amat? Yah, gw pengen ilang padahal. Kalau gak boleh bilang pengen mati. Gw lagi lebai tingkat dewa. Oke-oke, itu hanya sisi setan gw yang lagi ngemeng. Mari kita dengarkan sisi malaikat gw yang ngemeng. Walau kadang, malaikat tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan *halah*.

Allah, memberi kita ujian dan nikmat kan? Kadang ujian berupa nikmat, kadang nikmat berupa ujian. Nah, pada saat kita dihadapkan pada ujian, sesulit apapun, sebagai orang yang beriman, harusnya kita percaya bahwa itu adalah bukti kasih sayang dan kecintaan Allah pada kita. Pada saat kita ridho dengan segala ketentuan (takdir) yang Allah berikan, maka, sesulit apapun ujian itu, maka akan terasa nikmat. Dan, mungkin, di sanalah letak nikmatnya iman.

Setelah googling dalam rangka menenangkan diri, mari kita sama-sama baca cuplikan ayat-ayat berikut: (dalam rangka menghibur diri mamen)

"Apakah kamu mengira kamu akan dibiarkan saja mengatakan kami beriman? sedang mereka tidak di uji lagi?" (QS. Al Ankaabut: 2-3)

"Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu." (HR. Athabrani). *sangat merasa kurang amal* *sigh*

Saad bin Abi Waqqash berkata, Aku bertanya kepada Rasulullah saw, Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya? Nabi saw menjawab, Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamanya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seseorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Al Bukhari)

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Attirmidzi).

Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman. (QS. 3 : 139).

Nah, terus masih mau protes di sebelah mananya coba? Wehehe. Terjawab semua sudah. Speechless dah :D :D

Credit, buat entah siapa itu yang cuplikan ayatnya gw kopas. *wink* Semoga dapet pahala. Aamiin. Kata dia sih boleh dikopas, tapi mencantumkan linknya. Wahahaha. Klik disini aja dah. Jangan kaget kalau site-nya gak nyambung ama postingan gw. =)) =))

Kamis, 11 Desember 2008

Siapa gw?

Pertama-tama gw mau minta maap ama Olip. Secara, gw pernah janji mau posting blog tentang sahabat gw. Tapi, beberapa hari terakhir ini, gw mengalami hal-hal yang pada akhirnya sangat sayang kalau gak gw tulis disini.

Sambil menarik napas panjang, gw mengingat kembali orang seperti apakah gw dulu.

SD. Hiperaktif. Gak bisa diem kek cacing kepanasan. Seneng lari-lari, manjat pohon, bernang, dan segala macam permainan fisik lainnya. Seneng ngegambar denah rumah, bikin maket rumah dan segala isinya dari barang-barang yang ada di sekitar. Mulai dari kaset, album prangko super keren warna item yang kek karpet persia, keramik kecil warna-warni, dll. Pemberani. Preman aja gw tantangin. Heuheu. Seneng banget baca. Dan jelas, kalau lagi baca, gw diem ah. Favorit gw, Enid Blyton's Mallory Towers, Smurf, Pippi, Larrson, Lima Sekawan, and so so many more..

SMP. Mulai gaul. Disinilah, pertama kalinya gw mikirin "penampilan". Yang Dina temen SMP gw bilang, "yuni sekarang cantik, dulu mah cuek banget" Buset dah =)) Padahal gw dulu merasa gw keren, nyatanyaa :| Jaman SMP, gw mulai kenal sepatu Reebok putih keren sangat. Jaket parasut. Sweater abu-abu Chicago Bulls, dan segala macem yang musim dijamannya. Gw punya geng namanya SYD. Sully Yuni Dina. Kita deket dari kelas satu SMP ampe mati. *ngarep* wkwkwk. Boleh dong? Fufufu... Dan, pas di fesbuk, kakak kelas searchingan kita dulu ada tiga-tiganya, kita ketawa-ketawa kek apaan gitu nemu mereka. Ahahahahahaha.. *membayangkan betapa odongnya kita dulu* :|

SMA. Wuah. Terlalu banyak kejadian di masa-masa itu. Terlalu banyak. Terlalu banyak temen, terlalu banyak yang suka, terlalu banyak masalah, terlalu banyak kesedihan, terlalu banyak lubang hitam besar yang keknya masih akan berbekas ampe kapanpun. Kehidupan yang paling penuh warna. Yang gak akan pernah gw lupa, dan mungkin gak akan pernah pengen gw ulang. Eh, masak sih? Di masa-masa itu, gw bener-bener kek selebritis sekolahan. Semua orang pengen temenan ama gw. Semua cowok suka ama gw. Dan keknya, gak ada satupun siswa, guru, kepsek, TU, yayasan, bibi kantin, tukang sapu, satpam, ampe tikus yang gak kenal gw. Wek :| Gw kek selebritis yang punya masalah teramat sangat berat yang berusaha gw tutupin. Padahal mah, gw orangnya bisa dibilang semi anti sosial. Cuek abis. Dan, seperti biasa, gw tantangin segerombolan cowok belagu buat berantem. Wakakaka. Puas saat mereka pada ketakutan dan akhirnya minta maaf udah ngatain gw belagu dan musuhin gw rame-rame selama berminggu-minggu tanpa, gwnya sadar kalau lagi dimusuhin. Wahahahahaha. Odong! Sapa suruh musuhin gw. Gw mah orangnya pan tau sendiri. Ma.sa.bo.do. Mati juga gw mah kagak takut :| Dan ngemeng-ngemeng boy, gw udah tau kok kalau kalian semua suka ama gw ternyata. Wahahahahaha *ketawa setan* *nangis* Jah.

Gw punya masalah di rumah. Gw males pulang. Dan hanya sedikit mengeluarkan suara di sana, mungkin cuma bersuara kalau kentut doang. P4. Pergi pagi pulang petang. Gw anti minta duit terkecuali dikasih, kalau gak punya duit, pulang jalan kaki. Tapi anehnya, gw nongkrongnya di Cafe Victoria. Jahahahaha, aneh kan? :| Dan anehnya, walaupun di sekeliling gw orang gila semua, gw selamat dari yang namanya drugs, free sex, clubbing, dugem, tripping, apalah itu semua namanya, kissing aja kagak, euh :| Gw, ditowel cowok aja marah. "Eh, jangan pegang-pegang dong!" wekekek, bener dah, belagu bener. Nyahahahaha. Yah, cuman ngerokok rokok putih mint doang. Itu juga nyoba trus batuk-batuk. Wahahahaha. Orang bengek pengen smoking :| Gw lebih memilih menyendiri. Berpikir tentang banyak hal. Mungkin sok pengen dibilang berusaha untuk menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi hidup. Tsaaah. Gaya.

Dan mamen, gw berhasil membuat sekumpulan cowok mabok ganja sholat berjamaah. Wahahahaha.. What a life. Mana ada yang sholat sambil kentut segala. Dasar orang mabok :| Pantesan, semua ibu-ibu temen gw sayang ama gw. Kalo dateng, gw udah kek putri raja berkunjung. "Ayo yuni makan duluan, makan yang banyak yun.. yuni, pasti dapetin cowok yang baik nanti" Ah ah... *terharu* Aamiin. Peluk semua mamah mamah.. Gw lebih deket ama mamah orang daripada mamah sendiri di jaman itu :| Dan kalau mau disebut, ada terlalu banyak temen gw di masa itu. Dari cewek, cowok, maupun hermaprodit. *loh?* Dan keknya, masa-masa itu, adalah masa paling banyak nyakitin hati cowok. Tsaaaaahhh gw aja. =)) =)) Maap ya Mamen mamen :D *ngesot*

KULIAH. Nah, ini dia. Sekali lagi gw jadi selebriti. Nyahahaha.. *ngaku-ngakuituhalal.com* Cowok yang paling anti cewek, tapi kerennya minta ampun, berhasil membawa gw ke rumahnya untuk dikenalin ama orang tuanya. Bujudd dah Lip. Ampe semua orang kagak ada yang percaya. Disangkanya gw boong aja. Dan gw bukan tipe orang yang speak up. So, bodo amat dah orang mau bilang apaan. Toh, akhirnya mereka liat ama mata kepala mereka sendiri. Gw mah orangnya, memberi bukti, bukan janji. Joh. Nyehehehe. Dan, setelah menolak banyak tawaran bahkan dari jaman SMA, akhirnya gw pernah manggung jadi vokalis band =)) Dan, walaupun gw jilbaban rapi, tapi dibilang keren dan gaul dan keren tapi tetep gaul. Trend Setter. Dan, karena kekerenan gw yang Alloh berikan itulah, banyak yang akhirnya pake jilbab, karena ternyata, pake jilbab itu juga sangat bisa keren. *pasang kacamata ijo* Seneng pas ada yang bilang, "Ih, pake jilbab tapi lucu yaa" =)) =))

Dan tetep, ada masa-masa gw memilih menyendiri [lagi]. Gw udah mulai kerja disaat kuliah belom kelar. Jadilah gw kalau kuliah masuk-masuk kelas orang ngikutin jadwal gawean. Temen semakin banyak, ketenaran semakin nyata. Jah. =)) Tapi, kebahagiaan hakiki itu adalah ketenangan hati mamen. Gak ngaruh hidup lo keliatan asik, kalau hati lo mendiang merana. Bahasa gw :|

Inti dari semua kenarsisan gw di atas adalah: Semua orang bilang gw adalah orang yang ceria. Yang gak pernah keliatan punya masalah. Yang gak pernah nangis. Dan Open. Nyatanya, mungkin gw orang yang lebih banyak merenung dibandingkan orang yang keliatannya punya banyak masalah alias uring2an. Mungkin gw orang yang menangis lebih banyak dibandingkan orang yang selalu pasang tampang sedih atau sok cengeng. Dan mungkin gw orang yang paling punya banyak rahasia dibandingkan dengan orang yang sok misterius. Begitulah :|

Dan biasanya, setelah gw sadar bahwa masalah itu gak akan selesai dengan ribut, dengan omongan, dengan esmosi, dengan marah, kalau udah puyeng, gw memilih diem dan menjauh dari semua orang. Ngunci diri di kamar, atau ke Dago atas liat city light (kalau dulu naek genteng), atau nyupir keliling Bandung malem-malem, atau cari mesjid terdekat. Saat lo pikir, siapa yang bisa gw bagi perasaan ini? Dia selalu ada. Believed it! Itulah, saat akhirnya ada masa-masa di mana gw bahagia, i will kiss "Him". Ahahahahahaha :|

Ternyata ya, hasil pembelajaran gw, *tsaaaaah*, kebahagiaan yang sesungguhnya itu adalah saat kita membuat orang lain bahagia. Mengalah jadi hal yang menyenangkan. Hanya dengan "Makasi Paaak" sambil senyum, seorang office boy bahagia seharian. Percayalah, percayalah. So, jangan pernah berpikir sahabat kita bukanlah sahabat yang baik, tapi berpikirlah, apakah kita sahabat yang baik? Karena, dengan berpikir sahabat kita bukanlah sahabat yang baik aja, kita sudah bukan seorang sahabat yang baik. Prikitiwwww. *pret*

Komen temen-temen tentang gw:
A: Mimiti kenal maneh, anjiss balagu jelema teh. Lila-lila, gellllooooo (rata-rata omongan orang yang akhirnya jadi sahabat gw =)) pret!)
B: yuni wajahnya menyenangkan, ceria terus
C: Orang mah nangis mikirin kamu, kamunya mah malah ketawa-ketawa
D: Optimis. Kalau punya keinginan dikejer ampe dapet (ah masak sih? :D)
E: Senyumannya maut *jah, gak nyambung =))*
F: Dikirain yuni tuh orangnya terbuka, taunya tertutup
G: *ini yang paling keren* Dari Mbak Ning, yang setelah kehadiran gw di kantor, dia jadi lebih ceria. Kalau bete, dia dateng ke meja gw sambil senyum-senyum nahan ketawa. Jah, padahal gw belom ngapa-ngapain ituh. Euh euh Mbak Ning.. =))

Bu Nining sang Psikolog kantor (selanjutnya disebut Mn) berkata: Biasanya saya langsung bisa menilai orang. Tapi kalau teh yuni tuh susah. Termasuk tipe yang mananya.
Gw: Weiizz, keren dong artinya Mbak Ning?
Mn: =)) Ah, Teh Yuni inii.. *tepok*
Gw: Lah, iya dong keren.. *ketip*
Mn: Saya tanya-tanya ya?
Gw: sok
Mn: Kalau jalan-jalan seneng ke laut atau ke gunung?
Gw: Ke laut seneng, ke gunung seneng
Mn: Ah Teh Yuni.. serius, lebih seneng ke mana?
Gw: Ang.. gunung deh
Mn: Liat ke bawah atau ke atas?
Gw: Atas. Liat langit, awan, matahari terbit, tenggelam, bulan, bintang, dan betapa kecilnya kita
Mn: Kalau ada sungai, bayangan Teh Yuni kayak apa sungainya?
Gw: Airnya jernih. Ada batu yang kecil, yang gede, warna-warni, ada yang dari mutiara, berlian, permata, kristal, wogh, kaya dah Mbak
Mn: =)) Ih, Teh Yuni mah.. (ni orang girang banget dah kalo ketemu gw. Dikiranya gw sejenis srimulat gitu =)) *peluk Mbak Ning*)
Gw: Ada ikan warna-warninya, aernya bisa di minum, rasanya enak, kalau dipake mandi, kita gak bakalan tua-tua dah *pasang wajah serius*
Mn: =)) Oke, kalau punya mobil, pilih yang muat dikit atau banyak?
Gw: Banyak dooong, biar semua bisa ngikut
Mn: Lagu, suka lirik atau musiknya?
Gw: Ang.. kek kitaro juga suka sih, tapi.. liriknya deh
Mn: Ada kunci, bayangan Teh Yuni buat apa kuncinya?
Gw: Buat buka hati seseorang. Dan ngeliat seperti apa isinya. Apakah dia sayang ama kita atau enggak? *dalem dah* *serius gw kalau yang ini*
Mn: Heuheu. Teh Yuni Sanguin.
Gw: Naon sanguin teh?
Mn: *pingsan*

=)) =)) yak begitulah. Hanya gw dan Allah yang tau kek apaan gw sebenernya. Karena, pan hanya Dialah sahabat terbaik gw. Dan, sudahkah gw jadi sahabat terbaik Dia? The End.

Nah, ngerasa gak? Ada bagian yang hilang? Yang gak gw ceritain? Kenapa? Karena gw sendiri gak mau inget masa-masa itu. Masa kematian gw. Dan sekarang gw pan udah reborn. So, untuk bisa idup lagi aja udah susah bener. Ngapain inget-inget jaman gw mati dulu? :| Ini aja masih sekarat. Eugh!

Hei hei teman-temaaaaan... mari kita bermain. Hidup ini terlalu indah untuk dilalui begitu saja.
Terlalu banyak keajaiban. Kenapa putus asa, eh? Kek yang gak punya iman aja lo ah. Si Iman aja nyantei mamen :D :D :D Gw. Cinta semua kehidupan gw. Alhamdulillah. :)